ˌhəʊmˈɡrəʊn (2025)












ˌhəʊmˈɡrəʊn

Pameran Kelompok oleh Lembâna Artgroecosystem, Merapi Siring Kidul & Riska Munawarah

 Cemeti.- Institute for Art and Society

27 November 2024 – 18 Januari 2025


homegrown

adj.  /ˌhəʊmˈɡrəʊn/

  1. Dihasilkan atau ditanam di kebun atau negara sendiri; bukan diimpor atau asing. Contoh: “Restoran ini bangga menggunakan sayuran hasil kebun sendiri.”
  2. Asli atau khas dari suatu tempat atau wilayah tertentu; berasal dari lokal. Contoh: “Festival ini menampilkan bakat lokal dari seluruh negeri.”
  3. Berkembang secara alami tanpa pengaruh luar; berbasis lokal atau berakar pada budaya setempat. Contoh: “Organisasi ini mempromosikan seni lokal yang mencerminkan nilai-nilai komunitas.”

Pameran kelompok berjudul “ˌhəʊmˈɡrəʊn” kali ini membahas tentang peran seni dalam masyarakat dengan menyoroti seniman dan kolektif yang praktiknya tumbuh bersama komunitas mereka, mencerminkan nilai-nilai kolektif dan tradisi lokal. Mengangkat konsep “homegrown,” pameran ini menghadirkan Lembâna Artgroecosystem dari Sumenep, Merapi Siring Kidul dari Kaliurang, dan Riska Munawarah dari Banda Aceh.


Lembâna Artgroecosystem mengintegrasikan seni dan agrikultur, menggambarkan bagaimana warisan budaya ini membentuk pemahaman lingkungan dan sosial lintas generasi. Merapi Siring Kidul, kolektif seniman dari lereng selatan Gunung Merapi, menyajikan perspektif kehidupan di sekitar gunung tersebut. Sementara itu, Riska Munawarah menggunakan fotografi untuk menyoroti krisis lingkungan di Banda Aceh, termasuk deforestasi masif yang memengaruhi pertanian kopi Gayo, sumber kehidupan penting di wilayah itu.


“Homegrown” menggambarkan esensi praktik yang tumbuh dari dalam komunitas, berakar pada tradisi, nilai-nilai lokal, dan pengalaman kolektif. Melalui sudut pandang ini, pameran ini merayakan seni sebagai cerminan pertumbuhan dan pengalaman bersama masyarakat.


Dito Yuwono & Mira Asriningtyas

Director Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat